Sabtu, 12 Maret 2016

PERGURUAN TINGGI AMIK CITRA BUANA INDONESIA - KAMPUS RAMBAY - CBI RAMBAY



Mau kuliah?? biaya Murah?? ini solusinyaa..
The best solution to your career! 

Perguruan tinggi
CITRA BUANA INDONESIA
TERAKREDITASI - BAN -PT


PROGRAM D3 &.S1
Kelas executive (karyawan)
Ruangan klas nyaman ber-Ac
Lab komputer


BIAYA:
1. Uang pendaftaran.: 100.000
2.uang dsp. :200.000/bln
3.Uang smt.: -
Uang dftar ulang: 100.000/thn

Untuk anda yg lulusan 2016 ijazah bisa menyusul.

Jurusan:
1 . Sistem informasi prog S1
2. Manajemen informasi prog D3
3. Komputer akutansi prog D3


PENDAFTARAN.:
GELOMBANG 1 : JANUARI - MARET 2016
GELOMBANG. II.: APRIL - JUNI 2016
GELOMBANG III : JULI - SEPTEMBER 2016


Buruan daftar tempat terbatas..!!!

Info lebih lanjut:
KAMPUS CBI RAMBAY:
Jl. Raya Rambay. No.79 (depan deler honda nss) cisaat -smi
Telp. 0266-66243433
Hp. 087720727826 / 085720929388
Website: http:// www.cbi.ac.id
blog : cbirambay.blogspot.co.id
Email: cbirambay@gmail.com

Solusi tepat dan pas buat anda yg ingin berkarir sambil kuliah.....👍👍👍 daftarkn segera..

Sabtu, 07 Februari 2015

===========================================================================
INFO TAMBAHAN
============================================================================
Brosur Diatas Berlaku Juga Untuk tahun 2015
Pendaftaran
Gelombang 1     :  Februari - Maret 2015
Gelombang 2     :  April - Juni 2015
Gelombang 3     :  Juli - September 2015
===================================================================
Facebook  : CBI Rambay
Twitter       : CBIRambay
CP             : Taufik Hidayat
===================================================================

Senin, 26 Januari 2015

Mengenal diri sendiri adalah awal mengenal kebenaran. Socrates mengistilahkannya dengan GNOOTI SEAUTON, (know yourself). Orang perlu mengenal siapa dirinya yang sebenarnya, sehingga ia mengenal kebenaran. Socrates (469-399 bC)

Kebenaran itu merupakan “kacamata” atau “frame” yang membuat orang mampu berkomunikasi dengan orang lain secara otentik, tanpa kepalsuan, tanpa topeng.

Orang yang telah mengenal dirinya akan mudah mengenal orang lain. Karena mampu memahami orang lain, maka mampu menyesuaikan dirinya dengan berbagai gaya (style) orang yang berbeda. Jadinya menjadi orang yang cerdas secara personal (PQ).
Mengenal diri berarti:
Memahami kekhasan fisiknya, kepribadian, watak dan temperamennya, mengenal bakat-bakat alamiah yang dimilikinya serta punya gambaran atau konsep yang jelas tentang diri sendiri dengan segala kekuatan dan kelemahannya
Manfaat dan tujuan mengenal diri:
1.Seseorang dapat mengenal kenyataan dirinya, dan sekaligus kemungkinan-kemungkinannya, serta (diharapkan mengetahui peran apa yang harus dia mainkan untuk mewujudkannya.
2.Sebaliknya, orang yang tidak mengenal dirinya, tidak mengetahui apa yang harus dikerjakan dan dikembangkannya.
3.Tidak memahami posisi diri akan membuatnya sulit mengarahkan diri kepada tujuan hidupnya, sehingga gagal dalam pergumulan hidupnya.

Cara Mengenal Diri:
1.Bersikap terbuka (open minded) terhadap kritik, saran orang lain, dan mau menerima apa adanya demi perkembangan dirinya; tidak defensif.
2.Melalui penelusuran bakat dan kepribadian
3.Melalui pengalaman sehari-hari
4.Melalui kebersamaan dengan orang lain
5.Melalui refleksi dan perenungan diri pribadi merumuskan potret diri sendiri.


Memahami Temperamen
Ada 4 (empat) jenis temperamen:
1.Sanguinis
2.Koleris
3.Melankolis
4.Phlegmatis

Latihan
Latihan introspeksi diri dengan menggunakan kuesioner guna mengenali temperamen dan sifat-sifat diri sendiri (lampiran)
Kesimpulan
1.Dalam kenyataan orang tidak hanya memiliki satu temperamen, sering ada perpaduan: sankol, sanmel, san phleg, kolsan, kolmel, kolphleg, melsan, melphleg, phlegsan, phlegkol, dan phlegmel.
2.Mungkin juga perpaduan lebih dari itu
3.(Bisa dilanjut dengan latihan mengenal tipe kepribadian ala MBTI)

Kepribadian/Watak/Temperamen
1.Kepribadian Adalah organisasi dinamis di dalam individu yang terdiri dari sistem-sistem psikofisik yang menentukan tingkah laku dan pikirannya secara karakteristik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan (G. Allport) 2. Watak Adalah totalitas dari keadaan-keadaan dan cara bereaksi jiwa terhadap perangsang. (G. Ewald) Secara teoritis, watak dibedakan (G. Ewald) a. Watak yang dibawa sejak lahir b. Watak yang diperoleh

3. Temperamen
Adalah gejala karakteristik daripada sifat emosi individu, termasuk juga mudah tidaknya terkena rangsangan emosi, kekuatan serta kecepatannya bereaksi, kualitas kekuatan suasana hatinya, segala cara daripada fluktuasi dan intensitas suasana hati. Gejala ini bergantung pada faktor konstitusional dan karenanya terutama berasal dari keturunan (Allport) Temperamen Adalah konstitusi psikis yang berhubungan dengan konsitusi jasmani (G. Ewald)
Jenis-jenis temperamen:
1.Sanguinis
2.Koleris
3.Melankolis
4.Phlegmatis

Mengenal Bakat
A.Pengertian Bakat

1.Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir. Unsur rohani ini dapat atau tidak berkembang turut ditentukan oleh keadaan di luar diri seseorang (lingkungan), & didukung oleh keinginan kuat yang dimiliki oleh orang itu untuk mengembangkan atau tidak mengembangkannya.
2. Bakat adalah suatu bentuk kemampuan khusus, yang memungkinkan seseorang memperoleh keuntungan dari hasil pelatihannya sampai satu tingkat lebih tinggi. Kalau personality dipahami sebagai totalitas manusia yang unik, maka bakat merupakan salah satu dari personality itu.
3. Bakat merupakan potensi, dan bukan sesuatu yang sudah betul-betul nyata dengan jelas. Bakat lebih sebagai kemungkinan, yang masih harus diwujudkan. Kita tidak dengan sendirinya mengetahui bakat kita, walau sebenarnya kita memilikinya, dan dapat mewujudkannya ketika kita menggali dan mengembangkannya.
4. Bakat merupakan suatu karakteristik unik individu yang membuatnya mampu (atau tidak mampu) melakukan suatu aktivitas dan tugas secara mudah (atau sulit) dan sukses (atau tidak pernah sukses)

B. Kecerdasan Sebagai Bakat
Jenis kecerdasan:
1. Kecerdasan linguistik
2. Kecerdasan logis-matematis
3. Kecerdasan spasial
4. Kecerdasan musikal
5. Kecerdasan kinestetik-jasmani
6. Kecerdasan antarpribadi
7. Kecerdasan intrapribadi

C. Hal-hal yang mempengaruhi bakat
1.Unsur genetik
2.Latihan
3.Struktur tubuh

 D. Pola hubungan Bakat & Kreativitas
 1. Anak yang berbakat tetapi tidak kreatif
2. Anak yang berbakat & kreatif
3. Remaja yang kreatif tetapi tidak berbakat
4. Orang dewasa yang kreatif & berbakat

E. Mengembangkan Bakat
 1. Perlu mengetahui bakat
 a. Untuk mengetahui potensi diri
b. Untuk merencakan masa depan
c. Untuk menentukan tugas atau kegiatan
2. Cara mengembangkan bakat
a. Perlu keberanian
b. Perlu didukung latihan
c. Perlu didukung lingkungan
d. Perlu memahami hambatan-hambatan pengembangan bakat & cara mengatasinya
Latihan mengenali Bakat dengan memgunakan form bakat yang ada pada lampiran.

Mengenali Adversity
Adversity merupakan keteguhan, semangat, ketekunan, kemampuan seseorang dalam mencapai tujuan
Ada 3 tipe: Quitter, Camper, dan Climber
Mengevaluasi diri dengan menggunakan Adversity Response Profile (ARP) yang ada dalam lampiran.
Mengenali Sipiritualitas
Aspek spiritualitas berhubungan dengan kehidupan manusia sebagai makhluk beriman.
Demi lebih memahami konsekuensi hidup keagamaannya dalam kehidupan nyata.
Introspeksi atas kualitas spiritual dengan form penghayatan hidup keagamaan (dalam lampiran)
Mengembangkan kekuatan dan mengatasi kelemahan diri sendiri:
1.Introspeksi diri
2.Mengendalikan diri
3.Membangun kepercayaan diri
4.Mengenal dan mengambil inspirasi dari tokoh-tokoh teladan
5.Berpikir positif & optimis tentang diri sendiri



Pertemuan 3
MENGEMBANGKAN DIRI
Arti dan Tujuan Mengembangkan Diri

Arti mengembangkan diri adalah:
Suatu usaha sengaja dan terus menerus, tanpa henti, yang dilakukan dengan berbagai cara dan bentuk, untuk membuat daya-potensi diri (jasmani rohani) dapat terwujud secara baik dan optimal, yang menghantar seseorang pada taraf kedewasaan sesungguhnya. Usaha besar ini merupakan konsekuensi dari kedudukannya sebagai manusia, yang diberi akal budi.

Tujuan yang ingin dicapai dengan usaha pengembangan diri ini adalah:
Realisasi optimal ke arah yang baik dari daya potensi yang dimiliki diri sendiri, (jasmani rohani), yang menghantar seseorang pada tingkat matang dewasa, yang membuat dia sanggup membangun relasi yang semakin baik dengan dirinya, dunia, sesama dan Tuhan.
Usaha ini melibatkan diri manusia sepenuhnya dan menggunakan daya dukung yang tersedia baginya.
Cara Mengembangkan Diri
1.Mengenal dan menerima diri
2.Memiliki kemauan kuat untuk mengembangkan diri
3.Memanfaatkan kemungkinan yang terbuka
4.Belajar dari kesalahan
Hal-hal penting yang perlu dikembangkan sebagai bentuk konkrit pengembangan diri sendiri adalah:
1.Mental yang sehat
2.Integritas diri
3.Mandiri, kreatif, dan inovatif
4.Motivasi diri
Kekuatan dan Ketahanan Mental Pemaparan yang disajikan berikut ini diambil dari buku Adversity Quotient, Mengubah Hambatan Menjadi Peluang, karangan Paul G. Stolz, 2000.
1.Adversity Quotient (AQ): Penentu utama untuk sukses
2.Quitters, Campers, dan Climbers
3.Adversity Response Profile (ARP): Kemampuan menghadapi Masalah dan Merespon serta menghadapi setiap permasalahan.
Definisi Adversity Quotient (AQ)
Setelah 19 tahun melewati penelitian yang panjang & mengkaji lebih dari 500 referensi, Paul G. Stoltz mengemukakan satu kecerdasan baru selain IQ, EQ, SQ yakni AQ.
Menurutnya, AQ adalah kecerdasan untuk mengatasi kesulitan. Bagaimana mengubah hambatan menjadi peluang. Atau dengan kata lain, seseorang yang memiliki AQ tinggi akan lebih mampu mewujudkan cita-citanya dibandingkan orang yang AQ-nya rendah.
Sebagai gambaran, Stoltz memakai terminologi para pendaki gunung. Dalam hal ini, Stoltz membagi para pendaki gunung menjadi tiga bagian:
1. Quitter (yang menyerah).
Para quitter adalah mereka yang sekadar bertahan hidup. Mereka mudah putus asa dan menyerah di tengah jalan.
2. Camper (berkemah di tengah perjalanan)
Mereka berani melakukan pekerjaan yang berisiko, tetapi risiko yang aman dan terukur. Cepat puas, dan berhenti di tengah jalan.
3. Climber (pendaki yang mencapai puncak).
Berani menghadapi risiko dan menuntaskan pekerjaannya.
Untuk dunia pekerjaan dan kehidupan sangatlah jelas. Banyak pekerja yang intelektualnya (IQ) rendah bisa saja mengalahkan mereka yang ber IQ tinggi tetapi tidak punya semangat dan keberanian untuk menghadapi masalah dan bertindak. Dengan AQ dapat dianalisis bagaimana para karyawan / pekerja mampu mengubah tantangan menjadi sebuah peluang yang akan meningkatkan produktifitas dan keuntungan perusahaan.
Itu tadi uraian singkat tentang Adversity Quotient. Bagaimana dengan Anda?
“winner never quits and quitter never wins”
“Pemenang tidak pernah menyerah dan orang yang gampang menyerah tidak pernah menang "
David Cambell Ph.D menyatakan bahwa kreativitas
adalah kegiatan yang mendatangkan hasil dengan
kandungan ciri:
a) inovatif
b) berguna
c) dapat dimengerti




Pertemuan 4
MOTIVASI, SIKAP & PERILAKU SOSIAL

Pengertian Motivasi Kekuatan atau daya dorong yang menggerakkan sekaligus mengarahkan kehendak dan perilaku seseorang dan segala kekuatannya untuk mencapai tujuan yang diinginkannya, yang muncul dari keinginan memenuhi kebutuhannya.

Hirarki kebutuhan Maslow:
a. Kebutuhan fisiologis
b. Kebutuhan keamanan dan keselamatan
c. Kebutuhan rasa memiliki
d. Kebutuhan akan penghargaan
e. Kebutuhan aktualisasi diri

Basic Needs
•Bisa dipakai bahan dari supporting materials utk pertemuan ke-4.
Cara Memotivasi Diri
1.Memotivasi diri melalui rasa percaya diri:
a. Hindari mencari-cari alasan
b. Gunakan daya imajinasi
c. Jangan takut gagal
d. Perhatikan penampilan
2. Memotivasi diri dengan menentukan sasaran
3. Memotivasi diri dengan menyusun catatan mengenai sukses yang pernah diraih


Pertemuan 5
LINGKUNGAN SOSIAL

1. Keluarga
a. Dasar pembentukan keluarga
b. Bentuk-bentuk perkawinan
a) Perkawinan dilihat dari segi jumlah suami/istri

1) Monogami Monogami adalah suatu bentuk perkawinan / pernikahan di mana si suami tidak menikah dengan perempuan lain dan si isteri tidak menikah dengan lelaki lain. Jadi singkatnya monogami merupakan nikah antara seorang laki dengan seorang wanita tanpa ada ikatan penikahan lain.
2). Poligami Poligami adalah bentuk perkawinan di mana seorang pria menikahi beberapa wanita atau seorang perempuan menikah dengan beberapa laki-laki.
Berikut ini poligami akan kita golongkan menjadi dua jenis :
a.Poligini : Satu orang laki-laki memiliki banyak isteri. Disebut poligini sororat jika istrinya kakak beradik kandung dan disebut non-sororat jika para istri bukan kakak adik.
b. Poliandri : Satu orang perempuan memiliki banyak suami. Disebut poliandri fraternal jika si suami beradik kakak dan disebut non-fraternal bila suami-suami tidak ada hubungan kakak adik kandung.

b) Dilihat dari segi asal suami-istri:
1) Perkawinan eksogami adalah suatu perkawinan antara etnis, klan, suku, kekerabatan dalam lingkungan yang berbeda. Eksogami dapat dibagi menjadi dua macam, yakni :
a. Eksogami connobium asymetris terjadi bila dua atau lebih lingkungan bertindak sebagai pemberi atau penerima gadis seperti pada perkawinan suku batak dan ambon.
b. Eksogami connobium symetris apabila pada dua atau lebih lingkungan saling tukar-menukar jodoh bagi para pemuda.
2) Perkawinan endogami
Endogami adalah suatu perkawinan antara etnis, klan, suku, kekerabatan dalam lingkungan yang sama.
3) Perkawinan homogami
Homogami adalah perkawinan antara kelas golongan sosial yang sama seperti contoh pada anak saudagar / pedangang yang kawin dengan anak saudagar / pedagang.
4) Perkawinan heterogami
Heterogami adalah perkawinan antar kelas sosial yang berbeda seperti misalnya anak bangsawan menikah dengan anak petani

c) Bentuk-bentuk lain:
1. Cross Cousin
Cross Cousin adalah bentuk perkawinan anak-anak dari kakak beradik yang berbeda jenis kelamin.
2. Parallel Cousin
Parallel Cousin adalah bentuk perkawinan anak-anak dari kakak beradik yang sama jenis kelaminnya.

Unsur-unsur kebudayaan
Kluckhohn, berpendapat ada 7 unsur kebudayaan:
a. Peralatan & perlengkapan hidup manusia
b. Mata pencaharian hidup & sistem-sistem ekonomi
c. Sistem kemasyarakatan
d. Bahasa
e. Kesenian
f. Sistem pengetahuan
g. Religi
Budaya Nilai
•Terkait dengan lingkungan sosial perlu dikenalkan kepada mahasiswa budaya nilai terkait dengan kondisi sosial yang cenderung kurang menjunjung tinggi budaya nilai dengan merebaknya kekerasan di tengah masyarakat bahkan keluarga.
•Ditampilkan 12 nilai kehidupan (living values)




Pertemuan 6
INTERAKSI SOSIAL

Komunikasi Sosial
Komunikasi dari kata Latin, communicatio, artinya hal memberitahukan, pemberitahuan, hal memberi bagian dalam, pertukaran
Sosial berasal dari kata Latin, socius, yang artinya teman atau kawan
Komunikasi sosial dapat diartinya secara umum sebagai suatu bentuk interaksi antar individu atau kelompok yang dilakukan dengan cara verbal maupun non-verbal dengan maksud untuk menyampaikan sesuatu pesan, dengan cara yang dapat dipahami oleh kedua belah pihak dan yang mampu menghasilkan tanggapan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

A.Pengertian Nilai
Secara eksplisit, nilai dapat dimengerti sebagai konsepsi yang dihayati seseorang/kelompok mengenai apa yang penting atau kurang penting, apa yang lebih baik atau kurang baik, apa yang lebih benar atau kurang benar.
B. Pengertian Norma
1. Norma pada umumnya: alat ukur yang terbuat dari berbagai bahan dasar dengan berbagai ukuran dan bentuk
2. Norma sebagai kaidah pertimbangan penilaian

Jenis-jenis norma perilaku:
a. Norma khusus
b. Norma umum :
1) Norma sopan santun
2) Norma hukum
3) Norma moral

Kaitan Nilai dan Norma
1. Norma sebagai penampakan nilai
2. Norma sebagai pelindung nilai
3. Norma yang berpotensi menyembunyikan atau mengaburkan nilai

Konflik sosial: pertentangan, percekcokan, perselisihan atau ketidaksamaan pendapat antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

Konflik dapat terjadi antar kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lainnya ataupun konflik yang timbul dalam hubungan antar pribadi Konflik antarkelompok masyarakat terjadi atas:
1.Konflik antarkelompok umat beragama
2.Konflik antarsuku

Cara mengelola konflik: Johnson dalam Supratiknya, (1999) dan Hardjana, (2001)
a.Gaya Ikan Hiu: senang menaklukan lawan dengan cara memaksa menerima solusi konflik yang ia sodorkan.
b.Gaya Burung Hantu: konflik merupakan masalah yang harus dicari pemecahannya yang sejalan dengan tujuan-tujuan pribadi maupun lawannya.
c.Gaya Rubah: senang mencari kompromi.
d.Gaya Kura-kura: menarik diri dan bersembunyi dibalik tempurung badannya untuk menghindari konflik.
e.Gaya Kancil: gaya ini berkeyakinan bahwa konflik harus dihindari demi kerukunan.

Pedoman memilih cara pengelolaan konflik:
a.Bila tujuan penting, sedang hubungan baik tidak penting, pakailah Gaya Ikan Hiu
b.Bila tujuan amat penting dan hubungan baik juga amat penting, pergunakanlah Gaya Burung Hantu.
c.Bila tujuan kepentingannya sedang-sedang saja dan hubungan baik juga sedang-sedang saja kepentingannya, manfaatkanlah Gaya Rubah.
d.Bila tujuan tidak penting dan hubungan baik juga tidak penting, pilihlah Gaya Kura-kura.
e.Bila tujuan tidak penting, tetapi hubungan baik penting, laksanakanlah Gaya Kancil.

Membangun Karakter (Character Building)

Keberhasilan suatu bangsa dalam mencapai tujuannya, tidak hanya ditentukan oleh dimilikinya sumber daya alam yang melimpah ruah, akan tetapi sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Bahkan ada yang mengatakan bahwa "Bangsa yang besar yang dapat dilihat dari kualitas/karakter bangsa (manusia) itu sendiri". Dilihat dari segi manajemen suatu organisasi, maka unsur manusia merupakan unsur yanng paling utama dibandingkan dengan unsur-unsur lainnya seperti; uang, metode kerja, mesin, perlengkapan dan pasar, dapat dikataka demikian karena tidak dapat dipungkiri bahwa adanya dayaguna, manfaat, dan peran unsur-unsur tersebut, hanya dimungkinkan apabila unsur "manusia" mempunyai , memiliki daya/kekuatan untuk memberdayakan berbagai unsur dimaksud sehingga masing-masing unsur dapat memberi hasil, manfaat, dayaguna dan peran dalam manajemen tersebut.
Demikian juga bahwa kelangsungan penyelengggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan nasional. Sangat tergantung pasa kesempurnaan Aparatur Negara dan dan kesempurnaan aparatur negara pada pokoknya tergantung dari kesempurnaan potensi dari para pengelola negara itu sendiri, baik itu dari kalangan PNS, ataupun para pejabat yang bersifat politis. Para pengelola negara inilah diharapkan memeliki mental yang baik, berwibawa, berhasilguna, bersih, profesional, dan akuntabel dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
1. Pengertian Membangun Karakter (Character Building)
 Dari segi bahasa, membangun karakter (Character building)  terdiri dari dua kata yakni Membangun (to buid) dan karakter (character). Adapun artinya "Membangun" berssifat memperbaiki, membina, mendirikan, mengadakan sesuatu. Sedangkan "Karakter" adalah tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Dalam konteks disini adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk membina, memperbaiki dan atau membentuk tabiat, watak, sifat kejiwaan, akhlak mulia, insan manusia sehingga menunjukan perangai dan tingkah laku yang baik berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat dikemukakan bahwa membangun karakter akan menggambarkan hal-hal pokok sebagai berikut;
  1. Merupakan suatu proses yang terus menerus di lakukan untuk membentuk, tabiat, watak, dan sifat-sifat kejiwaan yang berlandaskan kepada semangat pengabdian dan kebersamaan.
  2. Menyempurnkan karakter yang ada untuk terwujudnya karakter yang diharapkan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan.
  3. Membina karakter yang ada sehingga menampilkan karakter yang kondusif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dilandasi dengan nilai - nilai falsafah Pancasila.
Membangun karakter bangsa  pada hakikatnya adalah agar suatu bangsa atau masyarakat memiliki sebgai berikut;
  1. Adanya saling menghormati dan saling menghargai diantara sesama;
  2. adanya rasa kebersamaan dan tolong menolong;
  3. Adanya rasa persatuan dan kesatuan sebagaisuatu bangsa;
  4. Adanya rasa peduli dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
  5. Adanya moral , akhlak yang dilandaskan pada nilai-nilai agama;
  6. Adanya perilaku dan sifat-sifat kejiwaan yang saling menghormati dan menguntungkan;
  7. adanya kelakuan dan tingkah laku yang senantiasa menggambarkan nilai-nilai agama, nilai-nilai hukum dan nilai-nilai budaya;
  8. Sikap dan perilaku yang menggambarkan nilai-nilai kebangsaan.
Berkaitandengan hal itu, maka atas karakter suatu bangsa/masyarakat pada dasarnya dapat dikenali pada dua sifat, yaitu;
  1. Karakter yang bersifat positif, yakni suatu tabiat, watak yang menunjukan nilai-nilai positif dalam kehidupan bermasyarakat, bengbangsa dan bernegara.
  2. Karakter yang bersifat negatif, yakni tabiat, watak yang menunjukan nilai-nilai negatif terhadap kehidupann bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Faktor-Faktor Membangun Karakter
Karakter sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan berorganisasi, baik organisai pemmerintahan maupun organisasi swadaya/usaha dan lain sebagainya. Dapat dikatakan bahwa karakter manusia Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara merupakan kunci yang sangat penting untuk mewujudkan cita-cita perjuangan guna terwjudnya masyarakat adil dan makmur berlandaskan Pancasila.
Dikatakan penting karena karakter mempunyai makna atau nilai yang sangat mendasar untuk mempengaruhi segenap pikiran, tindakan dan perbuatan setiap insan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Nilai yang dimaksud adalah;
  • Kejuangan;
  • Semangat;
  • Kebersamaan atau Gotong royong;
  • Kepedulian atau solider;
  • sopan santun;
  • Persatuan dan kesatuan;
  • Kekeluargaan;
  • Tanggung Jawab.
Nilai-nilai seperti ini tampaknya cenderung semakin luntur dalam kehidupan berbangsa di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini dapat dilihat secara jelas bahwa misalnya berbagai kasus konflik sosial dan komunal yang marak terjadi di berbagai daerah dengan penyebab yang sepele. Konflik horizontal antar etnik atau konflik yang membawa issue SARA yang mencerminkan ketidakkukuhan nilai-nilai kebangsaan di masyarakat. Seandainya kekukuhan nilai, senantiasa terwujud dalam kehidupan setiap insan manusia Indonesia, maka konflik yang banyak merenggut itu tentu tidak akan terjadi.
Selain itu keironian yang terjadi hari ini adalah kaum yang terpelajar pun sedang marak terjadi tawuran baik itu dikalangan pelajar maupun dikalangan mahasiswa yang tidak sedikit merenggut nyawa disesama mereka dan terus merembes kekehidupan masayarakat kita. Bulan sekarang sedang ramainya dengan "Geng Motor" yang makin hari makin tak terkendali penyebaran dan kriminalitas yang ditimbulkannya, dengan rata - rata angggotanya adalah para remaja dan pemuda yang seharusnya diharapkan memiliki karakter terdidik dan jiwa kepemimpinan dalam hal yang baik untuk kemajuan dirinya dan bangsanya. Meihat pada kejadian-kejadian tersebut nampaknya wawasan kebangsaan sudah tidak menjiwai watak manusia Indonesia sebagiannya yang mana pada saat itu masyarakat kita dikenal dengan kesantunan dan keramah tamahan serta penuh toleransi, saling menghormati di dalam kemajemukan masing-masing dan hidup secara bergotong royong.
Mengiingat karakter suatu masyarakat, bangsa dan negara mempunyai nilai dan makna yang sangat strategis, maka faktor-faktor yang perlu dan senantia diperhatiakan antara lain;
  1. Ideologi;
  2. Politik;
  3. Ekonomi;
  4. Sosial Budaya;
  5. Agama;
  6. Normatif (Hukum dan peraturan perundangan);
  7. Pendidikan;
  8. Lingkungan;
  9. Kepemimpinan.
           Di jaman seperti sekarang ini, yang banyak berhubungan dengan komputerisasi kita harus tahu apa saja manfaat dan etika sistem informasi pada saat ini. Sebelum kita membahas tentang manfaat dan etika sistem informasi, kita harus tahu apa itu sistem informasi itu. Melihat meningkatnya penggunaan komputer menjadi perhatian yang semakin besar, terutama pengaruhnya terhadap etika dan sosial di masyarakat pengguna.
            Sistem Informasi adalah suatu sistem yang berbasis komputer dan menyediakan beberapa data informasi bagi para pemakai termasuk dalam suatu organisasi atau individu. Sedangkan sistem informasi manajemen adalah suatu sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung suatu operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan suatu organisasi. SIM juga dikenal dengan ungkapan lainya seperti ”sistem informasi”, ”sistem pemrosesan informasi”, ”sistem informasi”, dan ” pengambil keputusan”.
            Namun disisi lain perkembangan teknologi informasi khususnya computer menimbulkan maslah baru, secara umum perkembangan teknologi informasi ini menggaggu hak privasi individu. Bahwa banyak sekarang penggunaan computer sudah diluar etika penggunaanya, misalnya : dengan pemanfaatan teknologi computer, dengan mudah seseorang dapat mengakses data dan informasi dengan cara yang tidak sah. Belum lagi ada sebagian orang yang memanfaatkan computer dan internet untuk mengganggu orang lain dengan tujuan sekedar untuk kesenangan atau hobinya. 
Pada perkembanganya beberapa factor negative terjadi berkaitan dengan pengguna sistem informasi oleh manusia, mengingat dalam menggunakan komputer, pengguna berhubungan dengan sesuatu yang tidak tampak. Dibalik kecepatanya, kecermatan dan keotomatisan dalam memproses pekerjaan, ternyata teknologi informasi memuat dilemma – dilema etis sebagai akibat sampingan dari adanya unsure manusia sebagai pembuat sekaligus penggunanya.
Adapun fakta – fakta yang mengindikasikan bahwa mayoritas penjahat komputer adalah mereka yang masih muda, cerdas dan kebanyakan laki – laki. Kemampuan mereka dalam menerobos bahkan merusak sistem semakin maju, dengan perkembangan proteksi yang dibuat untuk melindungi sistem tersebut. Berbagi macam bentuk fraud mengiringi pemakaian sistem informasi semisal pembelian barang melalui internet dengan menggunakan kartu kredit bajakan. Manusia sebagai pembuat dan sekaligus pengguna sistem tersebut yang akhirnya menjadi factor yang sangat menentukan kelancaran dan keamanan sistem. Maka hal ini pula yang memunculkan unsur etika sebagai faktor yang sangat penting kaitanya dengan penggunaan sistem informasi berbasis komputer.



MANFAAT SISTEM INFORMASI
Banyak sekali manfaat dari sistem informasi, berikut adalah beberapa manfaat dari sistem informasi :
 Memberikan informasi yang sudah terjamin kebenarannya
  • Lebih Efisien
  • Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan
  • Lebih terjamin ke amanannya

MANFAAT SIM DALAM ORGANISASI
Pengembangan SIM memerlukan sejumlah orang yang berketerampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerukan partisipasi dari para manajer organisasi. SIM yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artinya SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artina SIM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat.

 ETIKA SISTEM INFORMASI
 Berikut adalah etika dari sistem informasi :
  • Privasi
Merupakan hak seseorang untuk memberikan atau  tidak informasi yang akan diakses. Yang menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan oleh orang lain yang tidak diberi izin untuk melakukannya.
Privasi dibedakan menjadi privasi fisik dan privasi informasi Privasi fisik ialah hak seseorang untk mencegah sseseorang yang tidak dikehendaki terhadap waktu, ruang, dan properti (hak milik), sedangkan privasi informasi adalah hak individu untuk menentukan kapan, bagaimana, dan apa saja informasi yang ingin dikomunikasikan dengan pihak lain.
  • Akurasi
Merupakan data yang diberikan harus tepat. Akurasi terhadap informasi merupakan faktor yang harus dpenuhi oleh sebuah sistem informasi. Ketidak akurasian informasi dapat menimbulkan hal yang mengganggu, merugikan, dan bahkan membahayakan.


  • Propertis
Merupakan suatu perlindungan terhadap hak cipta. Perlindungan terhadap hak properti yang sedang digalakkan saat ini yaitu dikenal dengan sebutan HAKI(hak atas kekayaan intelektual). Di Amerika Serikat, kekayaan intelektual diatur melalui tiga mekanisme, yaitu hak cipta (copyright), paten, dan rahasia perdagangan (trade secret).
  • Akses
Merupakan akses yang diberikan kepada semua kalangan

PERANAN SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS
 Sistem informasi mempunyai 3 tugas utama dalam sebuah organisasi, yaitu :
 Mendukung kegiatan-kegiatan usaha/operasional
  • Mendukung pengambilan keputsan manajemen
  • Mendukung persaingan keuntungan strategis

 MANFAAT STRATEGIS UNTUK SISTEM INFORMASI
 Manfaat system informasi manajemen, dapat menolong perusahaan untuk
  • Meningkatkan Efisiensi Operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya low-cost leadership. Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.
  • Memperkenalkan Inovasi Dalam Bisnis
Penggunaan ATM. automated teller machine dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun. Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan untuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.
  • Membangun Sumber-sumber Informasi Strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users.
Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi strategis (strategic information base) yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga dalam meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer tentang konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk menjual produk baru kepada konsumen.
Fungsi dari sistem informasi tidak lagi hanya memproses transaksi, penyedia informasi, atau alat untuk pengambilan keputusan. Sekarang sistem informasi dapat berfungsi untuk menolong end user manajerial membangun senjata yang menggunakan teknologi sistem informasi untuk menghadapi tantangan dari persaingan yang ketat. Penggunaan yang efektif dari sistem informasi strategis menyajikan end users manajerial dengan tantangan manajerial yang besar

IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI
            Implikasi etis dari teknologi informasi di dasari dari moral, etika, dan hukum. 
·         Moral : Tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar atau salah
·         Etik : Satu set kepercayaan, standart atau pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok dan masyarakat.
·         Hukum : Peraturan perilaku yang dipaksakan oleh otoritas berdaulat, seperti pemerintah pada rakyat atau warga negaranya.
Penggunaan komputer dalam bisnis diarahkan oleh nilai-nilai moral dan etika dari para manajer, spesialis informasi dan pemakai dan juga hukum yang berlaku. Hukum paling mudah diiterprestasikan karena berbentuk tertulis. Di lain pihak etika dan moral tidak didefinisikan secara persis dan tidak disepakati oleh semua anggota masyarakat.



PERLUNYA BUDAYA ETIKA
Hubungan antara CIO dengan perusahaan merupakan dasar budaya etika. Jika perusahaan harus etis, maka manajemen puncak harus etis dalam semua perkataan dan tindakannya karena orang yang paling bertanggung jawab terhadap etika komputer adalah CIO.
Perlunya budaya etika dalam sistem informasi karena fenomena kejahatan transnasional yang berkembang pesat.
Alasan pentingnya etika komputer:
  • Kelenturan Logika
  • Faktor Transformasi
Faktor tidak kasat mata(nilai – nilai pemrograman, perhitungan rumit, dan penyalahgunaan yang tidak terlihat).
Etika Sistem Informasi meliputi:
  • Privasi(perlindungan informasi personal seseorang)
  • Pencurian Indentitas(pencurian informasi personal)
  • Keakuratan Informasi(berkaitan dengan kebenaran informasi)
  • Cyber Crime atau kejahatan dunia Cyber, yaitu upaya memasuki dan atau menggunakan fasilitas komputer atau jaringan komputer tanpa izan dan dengan melawan hukum, dengan atau tanpa menyebabkan perubahan dan atau kerusakan pada fasilitas yang dimasuki atau digunakan tersebut. Contoh: Hacker(menyusup atau melakukan perusakan melalui komputer)
Hak Sosial dan Komputer Strategi GIS, Hak-hak tersebut meliputi :
·         Hak atas Komputer
·         Hak Akses
·         Hak Keahlian
·         Hak Spesialisasi
·         Hak Pengambilan Keputusan
·         Hal Informasi


MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN DAN PENDEKATAN SISTEM
Suatu pendekatan sistematis untuk pecahan masalah telah diciptakan yang terdiridari tiga jenis usaha :
  • Persiapan
  • Definisi
  • Solusi
Dalam mempersiapkan pemecahan masalah, manajer memandang perusahaan sebagai suatu sistem dengan memahami lingkungan perusahaan dan mengidentifikasi subsistem-subsistem dalam perusahaan. Dalam mendefinisikan masalah, manajer bergerak dari tingkat sistem ke subsistem dan menganalisis bagian-bagian sistem menurut suatu urutan tertentu.
Dalam memecahkan masalah manajer mengidentifikasi berbagai solusi altenatif, mengevaluasinya, memilih yang terbaik, menerapkannya, dan membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi itu berjalan sebagai mana mestinya.
Model Umum Perusahaan
  1. Definisi Model
    Model adalah penyederhanaan (abstraction) dari sesuatu. Model juga merupakan perwakilan sejumlah objek atau aktivitas yang disebut dengan entitas (entity). Biasanya manajer menggunakan model untuk memecahkan suatu masalah.
  1. Jenis-jenis Model
    Terdapat empat jenis model diantaranya :
a.       Model Fisik
Adalah penggambaran entitas dalam bentuk tiga dimensi. Model fisik berukuran lebih kecil dari aslinya dan biasanya yang digunakan dalam dunia bisnis berupa prototype model baru. Model fisik membantu suatu tujuan yang tidak dapat dipenuhi oleh benda nyata. Contohnya investor pusat perbelanjaan dan pembuat mobil dapat membuat sejumlah perubahan dengan lebih murah melalui rancangan model fisik mereka dibandingkan dengan produk akhir.
b.      Model Naratif
Adalah penggambarkan entitas secara lisan atau tulisan. Semua komunikasi bisnis adalah model naratif, sehingga model naratif merupakan model yang paling popular dan paling sering digunakan oleh pihak manajemen.
c.       Model Grafik
Adalah model yang mewakili entitasnya dengan menggunakan garis, simbol & bentuk dengan sedikit penjelasan naratif. Misalnya laporan keuangan ditambah dengan grafik berwarna untuk meperjelas, flowchart, DFD dalam pembuatan database.
d.      Model Matematis
Adalah model yang disajikan dengan rumus matematika atau persamaan. Misalkan dalam perhitungan BEP (Break even point) menggunakan rumus BEP = TFC / P – C. keterangannya (BEP : Break Event Point, TFC : Total Fixed Cost, P : Price, C : Cost). Model ini seringkali digunakan manajemen untuk kegiatan bisnis, atau untuk prediksi, analisis dll. Karena model ini merupakan model dengan ketelitian tinggi, namun seringkali model ini juga tidak disukai karena disajikan dengan rumit. Sesuai dengan tingkat keperluannya saja maka model ini digunakan.

  1. Kegunaan Model
    Terdapat tiga kegunaan model diantaranya :

a.       Mempermudah Pengertian
Suatu model pasti lebih sederhana daripada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan secara sederhana.
b.      Mempermudah Komunikasi
Suatu model digunakan karena pada umumnya setelah pemecahan masalah manajer akan mengkomunikasikan baik hasil maupun keputusan kepada pihak-pihak yang terhubung, maka model system sangat dugunakan agar mempermudah jalur komunikasinya.
c.       Memperkirakan Masa Depan
Khususnya dalam model matematika, model ini dapat memperkirakan apa yang akan terjadi di masa depan,namun tidak seratus persen akurat. Karena banyak data yang dimasukkan ke dalam model biasanya didasarkan atas berbagai asumsi, manajer juga harus menggunakan pertimbangan dan intuisi untuk mengevaluasi model.

4.      Model Sistem Umum
Model sistem umum adalah pendekatan yang dilakukan berdasarkan penggunaan komputer dalam bisnis, mencakup hal semua sistem informasi di segala jenis organisasi, dan sarana yang digunakan.
Model system umum terdiri dari sistem fisik dan sistem konseptual. Demikian akan dijelaskan sedikit mengenai kedua sistem ini.

SISTEM KONSEPTUAL
Sebagian Sistem terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian tidak. Pengendalian dicapai dengan menggunakan lingkaran umpan balik (feedback), yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme-mekanisme pengendalian dan dari mekanisme pengendalian kembali ke sistem.

Mekanisme pengendalian adalah sejenis alat yang menggunakan sinyal-sinyal umpan balik untuk mengevaluasi kinerja sistem dan menentukan apakah tindakan perbaikan perlu dilakukan. Sistem Lingkaran Terbuka Suatu sistem tanpa umpan balik ataupun mekanisme pengendalian. Tidak terdapat umpan balik dari sistem untuk mempengaruhi perubahan-perubahan dalam sistem.
Sistem Lingkaran Tertutup Suatu sistem yang memiliki umpan balik dan mekanisme pengendalian. Sistem ini dapat mengendalikan output dengan membuat penyesuain pada input-nya.

DIMENSI – DIMENSI INFORMASI
Saat para manajer menentukan output yang harus disediakan para pengolah informasi, mereka mempertimbangkan 4 dimensi dasar informasi :
a.        Relevansi.
b.       Akurasi.
c.        Ketepatan waktu.
d.       Kelengkapan.
Manajer adalah orang yang terbaik untuk menentukan dimensi-dimensi informasi yang ia perlukan. Jika perlu analis sistem dapat membantu manajer mendekati tugas ini secara logis.
Manajer menggunakan standar untuk mengendalikan sistem fisik dengan kinerja actual.
“Sistem konseptual yang mengendalikan sistem fisik terdiri dari 3 elemen penting : manajer, pengolah informasi dan standar
Standar dikombinasikan dengan output informasi dari pengolah informasi, memungkinkan manajer untuk melaksanakan “management by exception” (suatu gaya yang diikuti manajer, yaitu manajer terlibat dalam aktifitas hanya jika aktifitas itu menyimpang dari kinerja yang dapat diterima).
Management by Exception memberikan 3 keuntungan dasar :
a.       Manajer tidak membuang waktu memantau aktifitas yang berlangsung secara normal.
b.      Karena lebih sedikit keputusan yang dibuat, tiap keputusan dapat menerima perhatian lebih menyeluruh.
c.       Perhatian dipusatkan pada peluang-peluang, maupun pada hal-hal yang tidak berjalan semestinya.
Namun, terdapat pula sejumlah kendala yang harus diketahui :
a.       Beberapa kinerja bisnis tertentu tidak mudah ditentukan secara kuantitas sehingga standar tidak dapat ditetapkan.
b.      Suatu sistem informasi yang memantau kinerja secara akurat sangat diperlukan.
c.       Perhatian harus terus diarahkan pada standar untuk menjaga standar pada tingkat yang tepat.
d.      Manajer tidak boleh menjadi pasif dan hanya menunggu batas kinerja dilewati.

Konsep manajemen yang serupa dengan Management by Exception disebut Critical Success Factor. CSF adalah salah satu kegiatan perusahaan yang berpengaruh kuat pada kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Arus Keputusan, data diubah menjadi informasi oleh pengolah informasi, dan informasi diubah menjadi keputusan oleh manajer. Pengolah informasi dan manajer bekerja sama untuk mengubah data menjadi keputusan.


Model Sistem Umum Perusahaan
 Pendekatan Sistem
Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey, seorang profesor filosofi di Columbia University pada awal abad ini. Dalam bukunya tahun 1910, ia mengidentifikasi tiga seri penilaian yang terlibat dalam memecahkan masalah suatu kontroversi secara memadai yaitu:
  1. Mengenali kontroversi
  2. Menimbang klaim alternative
  3. Membentuk penilaian
 Kerangka kerja yang dianjurkan untuk penggunaan komputer dikenal sebagai pendekatan sistem. Serangkaian langkah-langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa masalah itu pertama-tama dipahami, solusi alternative dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja.
 TAHAP PEMECAHAN MASALAH
Dalam memecahkan masalah kita berpegangan pada tiga jenis usaha yang harus dilakukan oleh manajer yaitu usaha persiapan, usaha definisi, dan usaha solusi / pemecahan.
  1. Usaha persiapan, mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dengan menyediakan orientasi sistem.
  2. Usaha definisi, mencakup mengidentifikasikan masalah untuk dipecahkan dan kemudian memahaminya.
  3. Usaha solusi, mencakup mengidentifikasikan berbagai solusi alternatif, mengevaluasinya, memilih salah satu yang tampaknya terbaik, menerapkan solusi itu dan membuat tindak lanjutnya untuk menyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan.

Sistem informasi berbasis komputer atau CBIS dapat digunakan sebagai system dukungan (support systems) saat menerapkan pendekatan sistem.
 Usaha persiapan
Tiga langkah persiapan tidak harus dilaksanakan secara berurutan, karena ketiganya bersama-sama menghasilkan kerangka pikir yang diinginkan untuk mengenai masalah. Ketiga masalah itu terdiri dari:
a.       Memandang perusahaan sebagai suatu system
b.      Mengenal sistem lingkungan
c.       Mengidentifikasikan subsistem-subsistem perusahaan

  1. Usaha definisi
Usaha definisi mencakup pertama-tama menyadari bahwa suatu masalah ada atau akan ada (identifikasi masalah) dan kemudian cukup mempelajarinya untuk mencari solusi (pemahaman masalah). Usaha definisi mencakup dua langkah yaitu :
a.       Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem
b.      Menganalisis bagian-bagian sistem dalam sustu urutan tertentu
  1. Usaha pemecahan
Usaha pemecahan meliputi pertimbangan berbagai alternatif yang layak (feasible), pemilihan alternatif terbaik, dan penerapannya.
 Pemahaman Dasar Pemecahan Masalah Dan Pembuatan Keputusan
Istilah pemecahan masalah membawa pemikiran kita tertuju pada perbaikan sesuatu yang mengalami kesalahan. Manajer  membuat keputusan untuk mencegah sesuatu yang menyimpang dari yang sedang terjadi atau meminimalkan pengaruh yang disebabkan oleh sesuatu yang menyimpang tersebut.
Manajer mencoba untuk merespon secara cepat untuk mencegah pengaruh yang merusak, namun manajer juga merespon terhadap sesuatu yang berjalan dengan lebih baik daripada yang diharapkan. Manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah, Keputusan adalah seleksi dari strategi atau tindakan.
Pembuatan keputusan adalah tindakan penyeleksian strategi atau tindakan yang diyakini oleh pembuat keputusan akan memeberikan pemecahan yang terbaik terhadap masalah, salah satu kunci untuk memecahkan masalah adalah pengidentifikasian pilihan atau alternatif keputusan.
 Tahapan Pemecahan Masalah Dengan Menggunakan Pendekatan Sistem
Jika anda ingin menggunakan pendekatan sistem anda tidak perlu menunggu munculnya masalah anda dapat melakukan usaha persiapan dengan mendapatkan orientasi sistem, hal ini dilakukan dengan menjalankan 3 langkah yaitu:

  1. Melihat Perusahaan Sebagai Sebuah Sistem
    Manajer harus dapat melihat perusahaannya sebagai sebuah sistem. hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan model sistem umum yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Manajer harus dapat melihat sejauh mana perusahaan cocok dengan model tersebut.
  1. Memahami Sistem Lingkungan
Lingkungan mewakili sistem yang lebih besar disini perusahaan merupakan subsistemnya, lingkungan memerlukan produk atau pelayanan tertentu dan hal inilah yang menjadi alasan keberadaan perusahaan. Lingkungan juga menyediakan semua sumber yang dibutuhkan oleh perusahaan yang digunakan untuk menghasilkan produk dan pelayanan.
  1. Mengidentifikasikan Subsistem Perusahaan
Elemen ini merupakan subsitem dari perusahaan, yang paling mudah dilihat oleh manajer adalah area fungsional, masing-masing dapat dianggap sebagai subsistem yang terpisah yang berada pada tingkat hirarki yang sama dalam perusahaan

FAKTOR MANUSIA YANG MEMPENGARUHI PEMECAHAN MASALAH
3 Kategori manajer dalam merasakan masalah :
  1. Penghindar masalah (Problem Avoider), manajer mengambil sikap positif dan menganggap semua baik-baik saja.ia berusaha menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi.
  2. Mengumpulkan Informasi/Pencari masalah (Problem Seeker):
a.       Gaya teratur, mengikuti gaya management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.
b.      Gaya menerima, manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya/orang lain dalam organisasi.
  1. Menggunakan informasi untuk memecahkan masalah/Pemecah masalah ( Problem solver) :
a.       Gaya sistematik, manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan. Co. : pendekatan sistem.
b.      Gaya intuitif, manajer tidak menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.