AKU
BUKAN DIA
oleh : Boncel
Bagian 1
Seorang remaja dengan seragam SMA masih
berdiri
Di depan sekolah.sambil memeluk buku gambar
besarnya.
Sesekali ia menggigil kedinginan sambil
melirik ke arah
Sudah hampir dua jam dia berdiri menunggu
hujan
Reda,diantara beberapa orang yang bernasib
sama.
Rado, nama remaja yang berperawakan tinggi dengan
Rambut sedikit berantakan dan wajah agak kusam.
Sesekali kalinya menghentak bumi, dan nampak
Gelisah.bagaimana tidak,waktu dua jam untuk sekedar
Berdiri dan menunggu hujan reda sangatlah menjenuhkan.
Padahal jarak rumah nya hanya sekitar dua
kilometer lagi
Kalaupun ditempuh dengan jalan kaki cukuplah
sepuluh menit.
Kantongnya terasa bergetar, bersumber dari
telepon genggamnya.
Rado langsung merogoh kantong dan terlihat
dilayar handphone satu pesan masuk dari Mama nya,yang menanyakan
“sedang ada dimana?”. Tanpa pikir panjang
rado langsung membalas. Dengan wajah yang sangat lelah menunggu berjam-jam
Akhirnya hujan sudah mulai reda,dengan
langkah gontai ia langsung
Menyusuri aspal yang basah dan mulai melicin,
rado melihat langit
Yang sudah mulai gelap.
Telepon berdering, rado buru-buru mengangkat.
Nama mama berkedip-kedip dilayar. Sudah
kebiasaan,setiap kali rado belum
Pulang sekalipun sudah ijin dan memberi
alasan mama saja menanyakan.
Bukan tidak percaya,tapi rasa sayang yang
luar biasa yang membuat
Rado mendapat perhatian ekstra dari mamanya.
“Nak sudah sampai mana?”.tanya mama dari
balik telepon
“udah nyampe depan gang rumah, mah!
Bentar lagi juga nyampe
Jangan lupa telur dadar nya ya?”rado
nyengir...
Seperti biasa.setiap pulang sekolah
dia selalu makan nasi dengan telor dadar.
Selang lima menit, rado sudah sampai didepan gerbang rumah.tak lupa
Ia mengucapkan salam.
“waalaikum salam!” jawab mama sambil
memeluk putranya dengan baju basah
Karena terkena rintikan hujan.
“papa belum pulang?” tanya rado
setelah bersalaman
“belum,tadi bilang katanya lembur.ada
kerjaan yang harus diselesaikan,
Biar nanti bisa cuti tiga hari.”
“papa jadi cuti?”
“ia...,lagian mama sama papa harus ke
bandung buat jenguk nenek
Yang sedang dirumah sakit.”
“yah....rado ga bisa ikut”. Rado
terlihat kecewa rencana mama dan papa
Yang pergi tiga hari bersamaan dengan
jadwal Ujian Nasional rado. Tapi
Bagaimanapun juga rado selalu berdoa
agar neneknya baik-baik saja.
Dan bisa segera pulih kembali,apalagi sudah hampir enam bulan
rado tidak
Ke bandung,terakhir lebaran tahun
kemarin kumpul.
“Mah,doain radi ya biar lulus terus
dapet nilai bagus”. Ujar rado dengan senyuman manisnya, dibalas dengan mama
yang langsung mengusap kepala anaknya.
“tanpa kamu minta,Mama selalu berdoa
untuk semua kebaikan kamu Yaudah mandi dulu sana terus jangan lupa magriban. Oh
iya terlor dadar kesukaan kamu udah mama buatin”.
“makasih mama sayang”. Rado langsung
mencium pipi mamanya dan kemudian
Langsung masuk kedalam kamarnya.
Bagi rado keluarga adalah
segalanya,walaupun ia bukan anak satu-satu nya,
Tapi Mama selalu memperhatikan luar
biasa kedua anaknya. Termasuk ia dan adiknya
Mama tidak pernah
membeda-bedakan,walaupun usia adik nya terpaut sembilan tahun,tapi mama selalu
memperhatikan sama. Memberinya sentuhan kasih dan
Apa yang selalu diminta rado selalu
dituruti, walau rado hanya meminta sesuatu yang tidak berlebih.
===================
“ Rencananya kamu mau lanjutin kemana,
Do?”
Tanya papa saat sarapan di minggu pagi
“ Ngga tau pah,pengennya sih kerja
aja.” Jawab rado polos
“ Lah ko, mau kerja apa toh baru lulus
SMA? Selagi papa masih mampu biayain
Kuliah kamu, ya kamu kudu lanjut
kuliah.”
‘pengennya sih nagmbil jurusan Sistem
Informasi di CBI kalo gitu pah”
Rado nyengir....
Papa mengeritkan dahi. Apa dia tidak
salah denger. Biasa kalo ngobrol sama
Teman temannya selalu bilang ingin
kuliah di UI,ITB atau IPB,nah
Rado yang anaknya justru berbeda
sendiri. Apa mungkin karena cintanya
Rado pada dunia komputer,yang membuat
anak itu kepikiran masuk CBI.
“nggak minat masuk IPB?” tanya papa
juga dulunya tercatat sebagai mahasiswa IPB
“Hm....entar ajalah pah rado fokus
dulu ujian dulu.lagian juga dimanapun rado nanti
Kuliah,rado berusaha belajar sungguh
sungguh”.
Mama yang baru datang langsung ikut
nimbrung.
“itu baru anak mama yang paling
pinter.” Sahut mama
“ Mah,aldi kemana?” tanya rado
“katanya lagi main di tetangga,sama
teman2 nya kalo kamu sudah kelar makannya
Jemput aldi biar suruh siap-siap.jam
sepuluh kita pada mau berangkat.”
“jadi ke bandungnya hari ini?”
“iya nak,tadi bibi kamu yang di
bandung telpon.kalo bisa mama sama papa datang sekarang. Mumpung keluarga pada
kumpul.”
“ oh yasudah.”
‘kalo kamu nanti ada apa –apa telon
aja, terus selama nggak ada papa sama mama
Jangan suka keluyuran.” Ujar mama
kemudian pergi kedapur
Rado Cuma manggut-manggut. Lagian kalo
dipikir-pikir rado bukan tipekal
Anak laki-laki yang badung dan suka
keluyuran. Dia lebih suka belajar di kamar
Atau nongrong di dean komputer sampai
berjam-jam dan lupa waktu.
=======================
Tidak terasa besok ujian nasioanal
akan berlangsung, rado masih sibuk main
Komputer bukannya belajar. Sebab dia
berfikir bukan saatnya lagi hari ini belajar
Mengingat jauh-jauh hari sebelum hari
H,rado sudah banyak ikut bimbingan disekolah
Dan mengulang semua materi. Malam ini
hanya persiapan refreshing otak saja supaya
Besok lancar,dan tak lupa banyak
berdoa.
Dret....dret....dret....
Hape bergetar,nama Sativa
berkedip-kedip dilayar, tanpa pikir panjang dia langsung
Mengangkatnya.
“DO, aku minta maaf soal kejadian
kemarin.” Ujar Sativa terdengar merasa bersalah
“ Udah...nggak apa-apa lupain aja ko,
kamu nggak usah merasa bersalah gitu.”
Jawab rado sanai.
Jelas insiden tiga hari yang lalu itu
benar-benar membuat rado kaget,sebab Sativa
Teman yang dikenalnya dari facebook
dan dianggapnya sahabat,tiba-tiba
Mengungkapkan rasa sukanya,dan yang
membuat rado bingung,bagaimapun sativa
Sudah dia anggap saudara tempat
curhatnya rado. Namun rado tetap rado,yang selalu
Berprinsip persahabatan lebih indah daripada
menjalin hubungan. Apalagi dengan usia yang menurutnya belum pantas menerima
tawaran sativa.
“ Aku sayang kamu,sebagai sahabat. Aku
tidak mau menyakiti atau mengecewakan
Kamu. Aku harap kamu mengerti posisi
aku.”
“iya..Do, aku sudah terima ko.setelah
ujian kamu mau kan ketemu aku lagi
Sekaligus aku pamit.”
“pamit.” Rado kaget
“ Aku pamit,setelah lulus aku mau
melanjutkan kuliah di singapur. Keluargaku
Kan banyak yang disana. Oh iya kalo
seandainya nanti tidak bisa ketemu
Aku harap kita tetep jaga komunikasi.sebagai
sahabat”. Sativa tersenyum
Walau dia harus menelan ludah
kekecewaan sebab rado sampai saat ini
Hanya menggangap sativa sebagai
sahabat,sampai kapanpun tidak lebih.
=========================
“ Rado.................!” suara dari
belakang
Rado yang sedang santai berjalan di
koridor sekolah lagsung menoleh, gadis
Berjilbab dengan senyuman ramahnya
berlari meghampirinya.
Rado ketawa. Siapa lagi kalo bukan
Hayat,sahabat sekolahnya dari pertama
Kelas satu SMA sampai sekarang kelas
tiga SMA diantara yang lain hanya
Hayat yang paling dekat dan selalu
memahaminya.
“Aku ngga pernah mikir kalo hari ini
kita bakal ujian.da sebentar lagi lulus.”
Hayat manyun dan dengan manja dia
merengek ke rado.
“haha.....yang jelas kita bakal nemuin
babak baru di kehidupan kita.akhirnya
Kita bakal jadi orang dewasa” ujar
rado polos.
“ujian hari pertama selesai.pelajaran
bahasa indonesia lancar bagi rado.
Walau beberapa temannya mengeluh.
=============Bersambung================
0 komentar:
Posting Komentar